syair minimal 4 bait
B. Indonesia
grezilliaalfaro02
Pertanyaan
syair minimal 4 bait
2 Jawaban
-
1. Jawaban Viki150
Secara etimologis, syair berasal dari bahasa Arab “syi’ir, syu’ur“, yang memiliki arti “perasaan yang dalam”. Sedangkan menurut KBBI syair diartikan sebagai jenis jenis puisi lama yang tiap tiap barisnya terdiri dari empat baris dan memiliki rima yang sama. Syair masih memiliki aturan yang mengikat. Bentuk ini membuatnya menyerupai ciri ciri pantun yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Namun berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran dan isi, tiap baris dalam syair berupa isi. Untuk lebih mengenal syair lebih jauh, perhatikan ciri ciri syair berikut :
Ciri ciri syair
Syair memiliki aturan yang mengikat, antara lain:
syair dapat terdiri dari beberapa bait
tiap bait dalam syair memiliki empat baris
syair memiliki sajak berbentuk a-a-a-a
semua baris dalam syair merupakan isi
setiap baris merupakan satu kesatuan isi
syair menggunakan macam macam majas atau menggunakan kiasan
Syair Nasihat
Syair mulai masuk ke wilayah Indonesia bersamaan dengan masuknya ajaran agama Islam yang dibawa oleh pedagang. Bahkan bisa dikatakan syair merupakan salah satu jalan penyebaran ajaran Islam di Nusantara. Oleh karena itu jenis syair agama sangat berkembang pesat pada masa itu. Syair nasihat adalah salah satu jenis syair yang masuk dalam bagian syair agama. Sama halnya dengan namanya, syair nasihat berisi nasihat atau anjuran anjuran dalam agama Islam.
Beberapa tokoh yang terkenal dalam karya syair nasihat diantaranya:
Hamzah Fanzuri
Raja Ali Haji
Contoh Syair Nasihat Karya Hamzah Fanzuri
Hamzah Fanzuri adalah seorang tokoh pujangga yang juga ahli ibadah. Beberapa karyanya merupakan syair nasihat yang dituangkan dalam karyanya yaitu Syair Perahu. Berikut ini bunyi syair nasihat karya Hamzah Fanzuri.
(1) Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah
membetuli jalan tempat berpindah
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah
(2) Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.
(3) Hai muda arif-budiman
hasilkan kemudi dengan pedoman
alat perahumu jua kerjakan
itulah jalan membetuli insan
(4) Perteguh jua alat perahumu
hasilkan bekal air dan kayu
dayung pengayuh taruh di situ
supaya laju perahumu itu
(5) Sudahlah hasil kayu dan ayar
angkatlah pula sauh dan layar
pada beras bekal jantanlah taksir
niscaya sempurna jalan yang kabir
(6) Perteguh jua alat perahumu
muaranya sempit tempatmu lalu
banyaklah di sana ikan dan hiu
menanti perahumu lalu dari situ.
(7) Muaranya dalam, ikanpun banyak
di sanalah perahu karam dan rusak
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak
(8) Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.
(9) Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
jikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba’id. -
2. Jawaban abin49
tak ada yg lebih tabah
dari langit di ujung senja
di sembunyikan indah jingga
sungguh indah panoramanya
maaf yg sebesar"nya kali salah..karna dadakan